Istilah ‘pelakor’ atau akronim dari perebut lelaki orang semakin gencar dibicarakan warganet, terutama para istri yang setiap hari menyimak lini masa media sosial. Mereka menyaksikan sendiri bagaimana di sekitar kita ternyata ada banyak wanita yang harus kehilangan suami mereka lantaran jatuh di pelukan wanita lain. Yang terbaru mungkin isu yang menyerang seorang lifter yang akan berjuang di Asian Games. Sang lifter terancam diberhentikan dari statusnya sebagai PNS karena dia dianggap tak bisa membawa contoh yang baik bagi masyarakat setelah isu perselingkuhannya jadi konsumsi publik.
Begini, bicara cinta memang seringkali di luar logika. Ketika seseorang sudah dibutakan oleh cinta, mungkin dia bisa saja tak peduli pada dunia dan mengabaikan segala hal demi memperjuangkan cintanya. Sayangnya, seringkali orang terperangkap pada cinta yang salah. Sudah jelas-jelas berstatus menikah, tapi masih mencari hati yang lain. Percayalah, tak ada orang yang mau diselingkuhi. Terutama untukmu wanita, melihat fenomena yang sedang marak belakangan ini, setidaknya kita bisa belajar bahwa wanita terhormat tak akan mengambil sesuatu apa lagi seseorang yang bukan miliknya.
Wanita Itu Dikaruniai Daya Tarik untuk Memikat Lawan Jenis, Hanya Saja, Bukankah Lebih Baik Mengincar Pria Lajang dibanding Jadi Perusak Kebahagiaan Orang?
Menjadi wanita terhormat memang sebuah pilihan. Kamu mau atau tidak, ya semua itu keputusanmu. Kalau kamu pada akhirnya memilih mengedepankan ego demi merengkuh kebahagiaanmu sendiri, pada akhirnya prinsip hidupmu mungkin perlu dipertanyakan. Wanita terhormat bukanlah sosok yang angkuh. Justru mereka yang mampu menunjukkan dirinya bernilai dengan tidak menginterupsi kebahagiaan wanita lain dan mengganggu rumah tangganya. Lagi pula, masih banyak pria lajang yang bisa kamu dapatkan. Setidaknya buktikanlah kalau paras, sikap, dan sifatmu pun sejatinya masih bisa menarik hati pria lajang yang jauh lebih baik di luar sana.
Carilah Kesibukan yang Lebih Berfaedah Dibanding Hanya Merusak Kebahagiaan Orang Lain Sampai Kamu Jadi Hilang Arah
Coba tanyakan pada dirimu sendiri, sejatinya hal-hal apakah yang bisa membuatmu bahagia? Carilah kebahagiaanmu sendiri tapi dengan cara yang baik-baik, maka dengan demikian kebahagiaan itu akan selalu utuh ada di dekatmu. Begini, apa iya kamu tega melihat kebahagiaan orang lain nyatanya rusak hanya karena keberadaanmu? Mungkin awalnya kamu merasakan kebahagiaan bersama dia—yang berstatus suami orang, adalah satu-satunya kebahagiaan yang kamu cari selama ini. Tapi ingatlah, hal itu hanya berlaku sesaat. Bak mimpi di siang bolong, ada saatnya kamu akan menyadari semuanya terasa semu.
Saat Kamu Mencintai Pria Beristri, Sejatinya Bukan Satu Orang Saja yang Kamu Sakiti
Ketika kamu mencintai pria beristri, ingatlah juga seisi keluarganya. Ada anak-anaknya yang tak tahu apa-apa juga jadi korban atas keegoisanmu. Bagaimana jika anaknya tak hanya satu? Bagaimana jika mereka tak lagi anak-anak melainkan sudah remaja atau dewasa dan mengerti bagaimana rasanya dikecewakan? Mereka hanya akan melihat ayahnya sebagai sosok yang merusak kebahagiaan keluarga. Tegakah kamu sampai berbuat demikian? Sementara istrinya terpuruk, anak-anaknya pun dirundung pilu karena kehadiran wanita yang telah merebut ayahnya.
Belajarlah Mengendalikan Diri dengan Menghentikan Perasaanmu Terhadapnya. Kalau Kamu Masih Punya Perasaan, Kamu Tak Akan Mau Untuk Selalu Berada di Dekatnya
Jalan terbaik adalah melupakan dia yang pernah singgah dihatimu. Ingatlah dia bukanlah milikmu sebab sudah ada yang memilikinya terlebih dahulu. Wanita terhormat akan mampu mengendalikan diri dan berusaha sekeras mungkin untuk menghentikan perasaan terhadap pria tersebut. Wanita terhormat bukanlah wanita yang angkuh dan ingin menang sendiri, tetapi wanita yang masih memiliki kepekaan dan perasaan dimana dia memilih meninggalkan sekalipun hatinya diliputi sendu namun ia tahu hal itu adalah sebaik-baiknya cara untuk mendamaikan semuanya.
Sekali Lagi, Wanita Terhormat Tahu Caranya Mempertahankan Martabat
Coba ingat lagi, siapakah bayangan wanita terhormat yang kamu kagumi selama ini? Jika jawabannya adalah ibumu, coba bayangkan kembali bagaimana ibu yang telah melahirkan serta membesarkanmu dengan penuh cinta dan kasih sayang. Belajarlah darinya yang menjadi wanita terhormat serta berhasil mempertahankan martabat. Kamu adalah wanita yang selayaknya menjaga kesucian. Sekali lagi, kamu perlu tahu, setiap orang tentu memiliki hak atas hidup dan kebahagiaannya. Jangan sampai kamu mengambil milik orang lain. Percaya tak percaya, ada karma yang berlaku di kehidupan ini.

2 Comments
Leave a Reply
Kalau 7 Hal Ini Sudah Kamu Miliki, Harusnya Menikah Muda Tak Lagi Menyakiti Hati

Mengikat diri dalam hubungan yang sakral dengan pasangan adalah sebuah keputusan besar. Ketika itu sudah terpenuhi, itu artinya kita sudah berjanji untuk saling setia sehidup semati. Jika kamu pikir ini adalah perkara biasa, tentu kamu salah. Butuh kesiapan yang matang dan bekal yang banyak agar nanti tak menyesal.
Tapi diusia yang masih terbilang muda, menikah sering jadi momok mengerikan yang banyak dihindari orang. Selain alasan kesiapan, ekspektasi yang tak sesuai disebut-sebut sebagai alasan untuk tak buru-buru menerima lamaran atau meminang pacar. Akan tetapi, ada hal lain yang juga perlu dibaca. Tentang beberapa kesiapan dan keyakinan yang bisa dijadikan alasan untuk menikah muda. Kira-kira apa saja ya?
Walau Tak Selalu Ada, Kamu Yakin Bisa Merasa Aman Setiap Kali Bersamanya
Sebelum yakin untuk menikah, kamu jelas perlu yakin pada pasanganmu dulu. Benarkan ia bisa menjadi sosok yang menyayangi dan mencintaimu setulus hati. Bisa jadi teman berbagi, dalam suka maupun duka. Karena biasanya, meski manis saat berpacaran ia bisa saja berubah ketika sudah menjadi suami atau istiri. Itulah penting untuk mengenalinya lebih dalam lagi.
Maka jika ternyata dirimu sudah meyakini, bahwa dia adalah orang yang bisa kamu percayai. Tak ada salahnya, jika memang ingin menikah pada usia yang masih muda.
Bersamanya Kamu Terus Belajar dan Tak Perlu Merasa Butuh Jadi yang Paling Benar
Akan menjalani hidup berdua, kamu dan dia akan menemukan berbagai macam tantangan. Dan bagaimana kalian tetap saling menguatkan adalah hal yang perlu dipertahankan. Nah, kayakinan lain yang juga perlu kamu lihat dan pelajari lagi, adalah kemampuannya jadi teman hidup yang mumpuni.
Dengannya kamu terus berkembang, berubah ke arah yang lebih baik dari sebelumnya. Tak lagi egois karena mementingkan diri sendiri, kini kamu paham bagaimana meredam emosi tatkala hati sedang dan bisa diajak kompromi.
Sudah Mantap Memahami Diri Sendiri Akan Membantumu untuk Memahami Dia yang Kau Cintai
Yap, sebelum menikah, pastikan dulu jika kamu bisa memahami dirimu dengan baik. Kamu tahu apa yang kamu mau, berbicara jika memang ada yang tak disukai. Dan tak perlu gengsi untuk mengatakan apa yang sebenarnya perlu disampaikan. Kemampuanmu memahami diri sendiri, jelas sangat membantu. Dengan begitu kamu akan semakin belajar lagi, untuk bisa menerka apa yang kelak ia mau. Percayalah, saling memahami adalah kunci sukses sebuah hubungan pernikahan.
Tanpa Harus Diminta, Kamu dan Pasangan Selalu Bersedia untuk Mendengarkan Keluh Kesah
Tidak hanya tentang hal-hal yang membuat bahagia, kelak kalian akan bertemu dengan berbagai macam persoalan berat yang jadi beban. Pasanganmu mungkin akan terlibat konflik dengan teman kerja, kamu yang juga mendadak bermalasah dengan sahabat SMA, hingga persoalan individu lain yang tadinya hanya kita saja yang merasa.
Nanti, karena sudah menjadi suami dan istri. Kalian pun akan berbagi, mendengar ketika yang satu bicara, atau berbicara ketika yang lain sedang mendengar dengan seksama. Tak selalu inginkan soluasi, terkadang pasangan hanya butuh didengar dan ditemani.
Ragu dan Curiga Itu Perkara Biasa, Namun Kalian Selalu Menemukan Cara untuk Menghalaunya
Meski sudah yakin dengan si dia, beberapa kali di kehidupan setelah menikah. Kamu mungkin akan ragu dengan pasanganmu, curiga kalau si dia melakukan sesuatu yang mencurangi hubungan. Tak perlu khawatir, rasa curiga dan keraguan yang kamu miliki adalah sesuatu yang biasa.
Hal lain yang jauh lebih penting adalah kemampuan kalian berdua untuk bisa menghalaunya. Untuk itu, tak hanya berdoa agar diberi kebahagian saja. Kamu juga perlu untuk meminta diberi kemampuan dalam hal mengusir keraguan pada pasangan.
Mengontrol Diri Itu Wajib, Kalian Tahu Kapan Harus Bersikeras Menantang dan Kapan Harus Diam
Pertengkaran yang terjadi selama pacaran, bisa dipakai jadi ajang pembelajaran untuk kehidupan setelah menikah. Kalian pasti akan bertentangan, tapi di lain hal juga sering sepaham. Kamu perlu untuk menentukan sikap dan tindakan dalam hal menghadapi si dia.
Pastikan diri mampu menselaraskan keinginan, dan bisa saling mengerti setiap kali ada pertentangan dalam hubungan. Kalau kemapuan ini sudah kamu miliki, menikah tak selalu jadi sesuatu yang sulit lagi.
Dan Kamu Yakin Dia Adalah Sumber Bahagia yang Terus Mengubah Hidup Lebih Baik dari Sebelumnya
Sudah merasa mantap dalam hal menemukan dia yang menjadi sumber bahagia. Kamu percaya bersama dia, ada bahagia lain yang terus selalu ada. Ia jadi tempat berbagi, menemani semua langkahmu setiap hari. Dengannya kamu tak lagi merasa sepi, karena bagimu ia adalah mentari yang selalu memberi terang dan kehangatan di setiap kesusahan yang kamu rasakan.
Menikah memang bukanlah keputusan remeh, kamu perlu mempersiapkan banyak hal untuk bisa melenggang ke pelaminan. Tapi lebih daripada itu, selain kesiapan mental dan finansial. Beberapa hal yang sedari tadi sudah dijelaskan, bisa jadi alasan mengapa akhirnya kamu mantap untuk memutuskan menikah muda.
2 Comments
-
Bagaimana cara untuk share di gobagi
Nieta Yolanda
February 18, 2018 at 5:24 pm
Bagaimana cara untuk share di gobagi
Gobagi
February 19, 2018 at 8:51 am
share artikel atau menulis artikel?