Seorang lelaki bernama Alif, yang juga merupakan anggota dari Koalisi Pejalan Kaki, membagikan sebuah video yang menunjukkan tindakan tak seharusnya dari seorang pengemudi ojek online, di kawasan Jatiwaringin, Jakarta Timur, Senin malam, 6 Agustus 2018.
Ia yang sedang berjalan kaki di jalur trotoar, terlihat menegur seorang pengguna sepeda motor yang terlihat sedang mengantar penumpang.
“Jangan dibiasain pak, ini buat pejalan kaki bukan buat motor” tegus Alif pada sang pengendara yang ternyata seorang perempuan.
Tak terima dengan teguran yang disampaikan oleh Alif, si pengendara kemudian menjawab “Kamu siapa? Kalau mau negur orang tuh yang hormat, yang sopan, ‘Bu, maaf ini salah’, bukan datang-datang lu ngomel, bingung gue,” ucapnya.
“Ibu juga yang sopan, ini buat orang jalan kaki. Nggak ada petugas, saya pejalan kaki, saya pemakai trotoar,” balas Alif.
Masih tak terima dengan perlakuan Alif, si pengemudi kembali bertanya apa kepentingan Alif dan siapa dia, serta apa pekerjaannya. Perdebatan tersebut usai, Alif kemudian melanjutkan perjalanannya dengan tetap menegur pengendara lain. Hingga kemudian pengemudi ojek online tadi kembali menghampirinya dan memberi serangan dengan memukul Alif menggunakan Helm.
Kejadian itu dengan cepat merambah ke berbagai macam platform digital dan menjadi viral, hingga akhirnya sampai pada perusahaan tempat sang pemotor tersebut bekerja yakni Grab. Pengemudi tersebut jelas terbukti bersalah karena sudah melakukan pelanggaran karena aksinya yang viral di media sosial.
Dikutip dari detik.com, Marketing Director Grab Indonesia, Mediko Azwar, pada Rabu, 8 Agustus 2018 mengatakan “Menyusul hasil investigasi terkait kejadian ini, kami telah memberhentikan mitra pengemudi yang bersangkutan secara permanen karena terbukti telah melakukan pelanggaran seperti yang diinformasikan di media massa dan media sosial,”
Lebih lanjut, Mediko juga menyampaikan jika pihaknya menyesalkan kejadian yang menimpa pejalan kaki akibat dari sikap sang pengemudi tersebut. Kedepannya Grab berkomitmen untuk menyeleksi ketat calon mitranya, termasuk soal latar belakang hingga catatan kriminal.

Leave a Reply

Dalam sebuah hubungan sikap posesif memang terkadang diperlukan. Tetapi jika hal itu berlebihan, bukannya malah membuat hubungan dalam keadaan baik justru malah membuat hubungan terancam bubar. Nah, buat kamu para perempuan yang memiliki pasangan dengan tujuh tanda ini, kamu tak harus mempertahankkanny. Sikap posesifnya terlalu berlebihan padamu.
1. Memeriksa Ponsel dan Kegiatanmu Setiap Kali Bertemu
Hal ini adalah salah satu tanda bahwa pasanganmu tergolong terlalu posisif padamu. Dia selalu mengecek ponselmu setiap kali bertemu. Mungkin kamu dan dia memang sepasang kekasih, namun privasi tentu saja tetap dibutuhkan bukan?
2. Mewajibkanmu Melapor Saat Ingin Pergi Kemana dan Bersama Siapa
Dia selalu memintamu untuk melapor setiap kali kamu ingin pergi ke suatu tempat. Tak hanya ingin tahu kemana kamu pergi, dia juga harus tahu dengan siapa kamu pergi. Pertanyaan yang dia ajukan setiap kali kamu ingin pergi layaknya sebuah pertanyaan interogasi.
3. Selalu Cemburu dengan Semua Laki-laki yang Ada di Dekatmu
Meski kamu sudah mengatakan bahwa laki-laki lain itu hanyalah teman atau saudara jauh misalnya, dia tetap saja cemburu. Dia selalu marah saat kamu terlihat dekat dengan laki-laki lain. Kecemburuannya ini juga sering muncul tanpa sebuah alasan yang jelas.
4. Menganggap Mantanmu Sebagai Musuh
Tak hanya teman-temanmu yang menjadi sasaran kecemburuannya. Dia bahkan menjadikan mantanmu sebagai sosok musuh baginya. Meskipun sudah jelas bahwa hubunganmu dengan mantanmu sudah berakhir dan baik kamu maupun mantanmu tak memiliki niat sedikit pun untuk kembali bersama.
5. Meragukan Perkataanmu
Dia tak sepenuhnya percaya pada apa yang kamu katakan. Misalnya saat kamu sedang di suatu tempat dengan temanmu, dia akan memintamu untuk mengirim foto dimana dan dengan siapa kamu saat itu.
6. Dia Hampir Selalu Ikut Kemana Pun Kamu Pergi
Sadisnya lagi, dia selalu saja minta untuk ikut bersamamu saat kamu ingin pergi ke suatu tempat. Meskipun kamu sudah mengatakan bahwa kamu akan pergi dengan teman-teman perempuanmu.
7. Mengatur dengan Siapa Kamu Bisa Berteman
Tanda lain adalah dia mulai mengatur ruang lingkup pertemananmu. Dia seolah memiliki wewenang penuh untuk mengatur dengan siapa kamu boleh berteman. Dan kamu harus menuruti apa yang dia katakan.