Kosakata matre memang lebih sering diasosiasikan untuk cewek, walau tidak menutup kemungkinan kaum cowok pun juga ada yang tergolong matre. Tapi kalau ditelisik, masalah utamanya yang sering ditemui bukan soal gender mana yang sering dicap matre, justru soal definisi matre yang biasanya jadi perdebatan dan tidak jarang menimbulkan kesalahpahaman.
Awalnya kosakata matre diketahui sebagai penggalan dari kata ‘matrealistis’, belakangan jika ada cewek yang ditempeli julukan cewek matre dianggap punya tendensi makna yang mengarah pada mereka yang fokusnya hanya mencari materi, kekayaan, harta benda, dan sebagainya pada sang kekasih.
Uniknya kebanyakan cewek yang terlanjur dicap matre suka melontarkan pembelaan jika sikapnya itu bukan menunjukkan karakter matre, melainkan mereka mencoba untuk bersikap realistis.
Nah, sejauh ini karakter matre dan realistis masih punya makna yang jauh berbeda. Kenali enam perbedaannya agar kamu lebih waspada!
Cewek Matre Cenderung Sering Meminta Barang-barang Mewah yang Sifatnya Tersier, Kalau Cewek Realistis Tentu Lebih Selektif Dengan Meminta Barang yang Benar-benar Dibutuhkannya
Coba ingat lagi, barangkali temanmu tentu pernah kalang kabut saat pacar mereka minta dibelikan barang yang sangat diinginkannya. Nah, kalau barang yang diminta sang cewek masih berupa barang-barang sederhana dan tak tergolong mahal, tentunya cewek itu masih tergolong realistis.
Kalau Matre Itu Bicara Tentang Pilihan, Sebaliknya Menjadi Realistis adalah Sebuah Keharusan
Memilih untuk matre maupun tidak tentu kembali lagi ke masing-masing pribadi. Tapi menjadi realistis adalah hal yang tidak bisa dihindari. Semakin dewasa usia seseorang, tentu akan semakin menyadari jika dia melakoni kehidupan yang real dengan segala dinamikanya. Sesekali ada kalanya kamu atau pasanganmu ingin menghabiskan waktu di tempat atau restoran yang fancy, namun pilihannya tentu kembali lagi kepadamu. Bisa jadi saat itulah kamu justru berkesempatan menilai seberapa realistis pasanganmu sekarang. Karena cewek realistis biasanya akan memperhatikan kapasitas pasangannya.
Cewek Matre Cenderung Banyak Menuntut, Sementara Bagi Mereka yang Realistis Selalu Mencari Kecukupan
Tak dipungkiri, cewek dengan karakter matre selalu menuntut kekasihnya agar mampu memenuhi barang-barang impiannya. Namun bagi cewek realistis, hal itu tentu memberatkan sang kekasih. Mereka memang ingin semuanya serba cukup, namun bukan berarti harus memberikan tuntutan yang berlebihan. Misalnya, saat cewek butuh sepatu, ada tipikal cewek yang merasa sudah cukup dengan sepatu yang dibeli di toko sepatu biasa dengan harga ratusan ribu. Tapi disamping itu ada juga cewek yang ingin punya sepatu harga jutaan yang terpampang di etalase mall-mall besar. Jika dengan harga ratusan ribu cukup, kenapa harus beli yang ratusan juta?
Cewek Matre Cenderung Aji Mumpung, Tapi Cewek Realistis Selalu Belajar Untuk Terus Bersyukur
Matre dan realistis juga berbicara soal kesempatan. Biasanya cewek matre lantaran merasa aji mumpung akan cenderung memaksimalkan kesempatan. Nah kalau realistis lebih ke bagaimana mereka mengambil dan mensyukuri kesempatan yang datang. Misalnya, kalau ada cewek ditawari untuk makan malam mewah di restoran bintang lima, biasanya cewek matre akan memaksimalkan kesempatan dengan meminta segala macam hal termasuk akomodasi dan pakaian. Sementara cewek realistis cenderung berfikir bahwa realitanya hal seperti ini jarang datang dengan gratis. Ia akan memastikan dulu apakah ada kompensasi yang harus dia berikan untuk acara ini. Kalau memang tidak ada yang memberatkan ya pasti diambil, tapi kalau ada bisa jadi si cewek justru tidak akan mau.
Jadi intinya, sebaiknya jangan mudah percaya jika ada cewek atau temanmu yang mengaku dirinya realistis. Sebab biasanya kata ini hanya sebagai kedok. Memang satu-satunya cara untuk memastikannya adalah dengan menilai aktivitas dan responnya jika kita menawarkan sesuatu padanya.

Leave a Reply

Orang baik di zaman sekarang ini sudah sangat sulit untuk di temukan, karena pada umumnya manusia memiliki ego nya masing-masing yang membuat mereka mendahulukan kebahagiannya sendiri di banding kebahagiaan orang lain. Bahkan tidak sedikit yang sudah tidak memiliki rasa empati atau kepedulian terhadap sesama. Padahal, saat kamu mendahulukan orang lain, kamu sudah menanam kebaikan untuk dirimu sendiri.
Berbeda dengan mereka, kamu yang memiliki hati putih selalu mendahulukan perasaan orang lain di banding perasaanmu sendiri. Bagimu melihat orang lain bahagia adalah sebuah kebahagiaan untuk dirimu juga. Kamu patut bangga jika termasuk dalam kategori orang seperti ini. Selamat, orang seperti kamu sekarang sudah sangat langka!
Kamu yang selalu menanam kebaikan dengan mendahulukan orang lain tentu sudah tidak asing bahkan sangat paham dengan 9 hal ini, karenamu banyak orang yang percaya bahwa orang baik di dunia itu masih ada.
1. Kamu Sangat Berhati-hati dalam Berkata, Karena Tidak Mau Membuat Orang Lain Terluka
Bagimu, lidah adalah pedang yang bisa menyakiti hati orang lain kapan saja. Karena itu kamu sangat menjaga segala yang kamu ucapkan kepada orang lain. Sebelum berbicara kamu akan memikirkan terlebih dahulu apakah kalimat itu apakah menyakiti orang lain atau tidak? Jika memang ada yang sedikit kurang enak di dengar maka kamu pun akan mencari kalimat lain yang lebih pas untuk di ucapkan. Berbicara yang baik atau diam mungkin sudah menjadi semboyanmu sejak dulu.
2. Saat Seseorang Menginginkan Apa yang Kamu Miliki, Kamu Tidak Segan untuk Memberikannya
Ketika sesuatu yang kita miliki di inginkan oleh orang lain, mungkin kebanyakan orang akan menolak memberikan bahkan balik memarahinya. Namun, berbeda dengan yang lain kamu akan memberikannya meskipun itu adalah barang kesayanganmu sendiri. Bagimu orang lain yang menginginkan lebih membutuhkan, sedangkan kamu telah lama memilikinya dan bisa membeli yang baru.
3. Bagimu, Menjadi Pendengar yang Baik Lebih Penting Daripada Kegiatan Kesukaanmu
Menjadi pendengar yang baik adalah sifatmu selama ini, jika ada yang sedang menceritakan sesuatu padamu maka fokusmu pun ada pada pembicaraan itu, tak perduli saat itu kamu sedang melakukan kegiatan apa atau bahkan bisa jadi itu hobimu sendiri. Karena menurutmu salah satu cara menghargai seseorang adalah dengan mendengarkan, kegiatanmu bisa dilakukan di lain waktu.
Sedangkan dia yang membutuhkan telinga mungkin saja sudah tidak cukup kuat untuk bercerita, karena itulah kamu lebih mengutamakan mendengarkannya daripada kegiatanmu.
4. Kamu Menghabiskan Banyak Waktu Untuk Memikirkan Orang Lain
Bukan tidak memiliki waktu untuk diri sendiri, tapi bagimu perasaan orang lain lebih penting. Kamu akan terus memikirkan orang lain jika ada yang merasa tersakiti olehmu. Meskipun tanpa sengaja tapi luka yang kamu buat di hatinya sangat menjadi beban untuk hidupmu. Tapi jangan terlalu di pikirkan juga, akan lebih baik jika kamu mulai perduli dengan dirimu sendiri.
5. Kamu Tidak Bisa Jika Melihat Orang Lain Kesulitan Sedikit Saja
Hatimu yang terlalu perasa membuatmu tidak tega melihat seseorang sedang menderita walaupun sedikit saja. Rasa empatimu sangat besar. Sehingga keinginan untuk membantu orang lain sangatlah tinggi. Meskipun terkadang kamu mengorbankan banyak hal untuk memberi bantuan. Namun kamu juga harus ingat bahwa melakukan kebaikan juga harus disesuaikan dengan kemampuan, dirimu tetaplah nomor satu.
6. Banyak Orang Menyebutmu Sok Baik, Padahal Kamu Memang Beneran Baik
Karena pada dasarnya manusia itu selalu memiliki sifat iri dan dengki. Tapi juga memiliki sikap baik seperti sifat yang kamu miliki. Tak sedikit orang yang meragukan kebaikanm, bahkan mengatakan semua itu hanyalah pencitraan agar mendapat pujian. Padahal semua itu kamu lakukan karena ketulusan kan? Memang, apapun yang kita lakukan meskipun itu kebaikan tetap saja di mata seorang pembenci akan terlihat buruk. Tenang saja, kamu masih mempunyai dua tangan untuk menutup telinga.
7. Kamu Sering Sekali Mengalah dan Menjadi Orang yang Meminta Maaf
Siapapun yang salah dalam suatu masalah tetaplah kamu yang selalu ingin mengalah. Karena sifatmu yang tidak mau melihat orang lain tersakiti, sekalipun kamu tidak salah tetap saja kamu selalu ingin meminta maaf duluan. Hal ini mungkin perlu kamu pikirkan, jika memang bukan kamu yang salah tak perlu kamu meminta maaf hanya untuk menjaga hati orang lain. Memang tidak ada salahnya, tapi nanti orang lain akan mulai semena-mena terhadapmu.
8. Kamu Selalu Merasa Kesulitan dalam Menolak
Sifatmu yang baik dan sering mendahulukan orang lain daripada diri sendir, membuat banyak orang meminta bantuan terhadapmu. Dan kamu selalu merasa sulit untuk menolak permintaan mereka. Sekalipun permintaan itu sebenarnya mengganggu kegiatanmu atau bahkan harus membuatmu mempelajari terlebih dulu demi berkata iya. Jangan takut berkata tidak jika memang kamu belum bisa membantunya.
9. Kamu Tidak Marah, Walau Kadang Sudah Disakiti
Dan yang terakhir saking baiknya kamu tidak akan marah berkepanjangan saat dirimu sendiri merasa tersakiti. Bagimu rasa marah yang kamu perlihatkan hanya akan menyakiti orang lain. Dan tentu saja hal itu juga akan menyakiti dirimu sendiri karena kamu paling tidak bisa melihat orang lain tersakiti. Apalagi penyebabnya adalah dirimu sendiri. Jadi, kamu lebih memilih untuk segera melupakan dan kembali baik-baik saja.
Itulah beberapa hal yang mungkin sering dirasakan oleh seseorang yang lebih mendahulukan perasaan orang lain di banding dirinya sendiri. Berbuat baik memang boleh, menjaga hati orang lain juga boleh, namun jika itu semua itu di luar batas kemampuanmu mungkin kamu harus menampakkan sosok jahatmu sesekali.
Mulailah bersikap tegas terhadap hal-hal yang memang diluar batas pengertianmu, dengan begitu tidak akan ada lagi orang yang memanfaatkanmu karena sifat baikmu yang alami itu. Jangan berhenti berbuat baik, semua yang kamu lakukan itu sudah benar, hanya saja ada beberapa hal yang perlu kamu pikirkan untuk kebaikanmu sendiri, tak melulu tentang perasaan orang lain.