Menemukan cinta barangkali bisa dimaknai sebagai usaha dari dua insan yang ingin bersama. Maka wajar bila setiap pasangan akan mengerahkan apa yang bisa diberikannya untuk mempertahankan hubungan. Mulai dari memberi perhatian, dukungan, hingga menjaga intensitas komunikasi adalah upaya agar hubungan tak stagnan dan tidak juga mundur ke belakang. Intinya, saat menjalani sebuah hubungan, saling memahami akan menjadi pondasi penting.
Tapi seringkali cinta harus berakhir karena ada yang terlalu keras memaksakan sebuah hubungan. Padahal, mereka yang benar-benar saling mencinta tak perlu sekeras itu berusaha. Mereka yang punya ikatan kuat, pasti bisa saling mengerti keadaan masing-masing. Tak butuh penjelasan panjang lebar, pun tidak perlu curiga berlebihan dan kekangan yang menjerumuskan. Hubungan yang dewasa bukan hanya mencipta romansa, tapi akan membantumu menemukan ikatan yang luar biasa.
Hubungan Kalian Diiringi Gelak Tawa, Masa-masa Penuh Drama Tinggal Masa Lalu Belaka
Sudah berapa lama kamu menjalin relasi dengannya? Sudahkah melewati babak penuh drama saat bersamanya? Mungkin kamu perlu bersyukur, tak ada lagi tangis atau gelisah sebab berkat drama yang sudah kalian lalui, semua itu sejatinya jadi penguat sejati untuk hubungan kalian.
Sekarang giliran canda dan gelak tawa menjadi pemanis hubungan kalian. Dalam sebuah hubungan, jika kamu dan dia merasa sudah klik satu sama lain, memunculkan hal-hal yang bisa membuat tawa bersama jelas tak sulit. Intinya, kamu dan dia sudah selayaknya mengisi hubungan kalian dengan hal-hal yang membahagiakan setelah melewati fase sulit yang kian menguatkan kalian.
Kamu dan Dia Semacam Terkoneksi dengan Intuisi. Apa yang Kamu Rasa, Biasanya Dia Ikut Merasakannya
Kamu dan dia tidak sedang berada di satu tempat yang sama, hanya saja saat kamu membuka ponsel, tiba-tiba ada panggilan masuk darinya. Sebuah kebetulan yang menyenangkan, bukan? Percaya atau tidak, sejak kamu merasa semakin dekat dengannya, maka dari situlah intuisi kalian terbangun. Apa yang kamu rasakan, entah mengapa dia jadi ikut merasakannya. Mungkin faktornya karena kalian sudah bersama untuk sekian waktu. Terbiasa bersamanya membangun sebuah ikatan di alam bawah sadar yang membuat kalian seperti terkoneksi. Percayalah, hal semacam ini bukan semata romansa.
Tak Perlu Banyak Mengumbar Kata, Tulus Genggaman dan Peluk Hangatnya Sudah Cukup Menenangkan Jiwa
Ketika kalian sedang bersama tapi saling berdiam diri, bukan berarti kamu tak punya sesuatu yang bisa dibagi. Justru lewat diam itu, kamu dan dia tahu bahwa kalian butuh ruang untuk tahu, benarkah intuisi tersebut benar-benar bekerja. Kamu dan dia tak perlu mengumbar banyak kata. Sekalipun kamu gelisah dan dia tak tahu harus bagaimana demi menenangkanmu, genggaman tangan yang ditunjukkannya kala menggenggammu sudah lebih dari cukup. Pun ketika kamu rindu dengannya, setiap peluk yang diberikannya mampu menenangkanmu yang sudah menabung rindu sekian lama.
Tak Sebatas Merasa Dicintai, Kamu dan Dia Menyadari Bahwa Ikatan yang Terjalin Makin Membuat Kalian Bisa Menyayangi Diri Sendiri
Kamu belajar banyak hal baik kala menemukan pasangan yang bisa menjadi pendampingmu dalam segala hal. Dia bisa memahamimu, dia bisa menerima kelebihan serta kekuranganmu, tapi yang terpenting, dia bisa membuatmu memahami bahwa mencintai diri sendiri itu perlu. Saat kamu bersamanya, kamu akan semakin bisa menghargai diri sendiri dengan berusaha menjadi pribadi yang lebih baik dan bisa dibanggakan.
Saat Kamu dan Dia Bisa Saling Memahami, Tak Ada Hitungan Untung Rugi Sebab Bagi Kalian Pengorbanan Itu Tak Perlu Diungkit-ungkit Lagi
Ada kalanya kamu dan dia harus berkorban demi mempertahankan hubungan yang telah kalian bangun. Misalnya, demi bisa selalu bersamamu, dia jadi merelakan diri menjemputmu dan mengantarmu pulang padahal rumah kalian beda arah. Terkadang cinta dan hubungan memang butuh pengorbanan. Tapi yang terpenting, kalian mengerti bahwa pengorbanan yang sudah dilakukan tak melulu harus diungkit. Hal itu akan membuktikan sejauh mana ketulusanmu pada pasangan. Kalau kamu dan dia sudah saling memahami, pengorbanan sekecil atau sebesar apa pun tak perlu lagi menimbang untung rugi.

Leave a Reply
Kalau 7 Hal Ini Sudah Kamu Miliki, Harusnya Menikah Muda Tak Lagi Menyakiti Hati

Mengikat diri dalam hubungan yang sakral dengan pasangan adalah sebuah keputusan besar. Ketika itu sudah terpenuhi, itu artinya kita sudah berjanji untuk saling setia sehidup semati. Jika kamu pikir ini adalah perkara biasa, tentu kamu salah. Butuh kesiapan yang matang dan bekal yang banyak agar nanti tak menyesal.
Tapi diusia yang masih terbilang muda, menikah sering jadi momok mengerikan yang banyak dihindari orang. Selain alasan kesiapan, ekspektasi yang tak sesuai disebut-sebut sebagai alasan untuk tak buru-buru menerima lamaran atau meminang pacar. Akan tetapi, ada hal lain yang juga perlu dibaca. Tentang beberapa kesiapan dan keyakinan yang bisa dijadikan alasan untuk menikah muda. Kira-kira apa saja ya?
Walau Tak Selalu Ada, Kamu Yakin Bisa Merasa Aman Setiap Kali Bersamanya
Sebelum yakin untuk menikah, kamu jelas perlu yakin pada pasanganmu dulu. Benarkan ia bisa menjadi sosok yang menyayangi dan mencintaimu setulus hati. Bisa jadi teman berbagi, dalam suka maupun duka. Karena biasanya, meski manis saat berpacaran ia bisa saja berubah ketika sudah menjadi suami atau istiri. Itulah penting untuk mengenalinya lebih dalam lagi.
Maka jika ternyata dirimu sudah meyakini, bahwa dia adalah orang yang bisa kamu percayai. Tak ada salahnya, jika memang ingin menikah pada usia yang masih muda.
Bersamanya Kamu Terus Belajar dan Tak Perlu Merasa Butuh Jadi yang Paling Benar
Akan menjalani hidup berdua, kamu dan dia akan menemukan berbagai macam tantangan. Dan bagaimana kalian tetap saling menguatkan adalah hal yang perlu dipertahankan. Nah, kayakinan lain yang juga perlu kamu lihat dan pelajari lagi, adalah kemampuannya jadi teman hidup yang mumpuni.
Dengannya kamu terus berkembang, berubah ke arah yang lebih baik dari sebelumnya. Tak lagi egois karena mementingkan diri sendiri, kini kamu paham bagaimana meredam emosi tatkala hati sedang dan bisa diajak kompromi.
Sudah Mantap Memahami Diri Sendiri Akan Membantumu untuk Memahami Dia yang Kau Cintai
Yap, sebelum menikah, pastikan dulu jika kamu bisa memahami dirimu dengan baik. Kamu tahu apa yang kamu mau, berbicara jika memang ada yang tak disukai. Dan tak perlu gengsi untuk mengatakan apa yang sebenarnya perlu disampaikan. Kemampuanmu memahami diri sendiri, jelas sangat membantu. Dengan begitu kamu akan semakin belajar lagi, untuk bisa menerka apa yang kelak ia mau. Percayalah, saling memahami adalah kunci sukses sebuah hubungan pernikahan.
Tanpa Harus Diminta, Kamu dan Pasangan Selalu Bersedia untuk Mendengarkan Keluh Kesah
Tidak hanya tentang hal-hal yang membuat bahagia, kelak kalian akan bertemu dengan berbagai macam persoalan berat yang jadi beban. Pasanganmu mungkin akan terlibat konflik dengan teman kerja, kamu yang juga mendadak bermalasah dengan sahabat SMA, hingga persoalan individu lain yang tadinya hanya kita saja yang merasa.
Nanti, karena sudah menjadi suami dan istri. Kalian pun akan berbagi, mendengar ketika yang satu bicara, atau berbicara ketika yang lain sedang mendengar dengan seksama. Tak selalu inginkan soluasi, terkadang pasangan hanya butuh didengar dan ditemani.
Ragu dan Curiga Itu Perkara Biasa, Namun Kalian Selalu Menemukan Cara untuk Menghalaunya
Meski sudah yakin dengan si dia, beberapa kali di kehidupan setelah menikah. Kamu mungkin akan ragu dengan pasanganmu, curiga kalau si dia melakukan sesuatu yang mencurangi hubungan. Tak perlu khawatir, rasa curiga dan keraguan yang kamu miliki adalah sesuatu yang biasa.
Hal lain yang jauh lebih penting adalah kemampuan kalian berdua untuk bisa menghalaunya. Untuk itu, tak hanya berdoa agar diberi kebahagian saja. Kamu juga perlu untuk meminta diberi kemampuan dalam hal mengusir keraguan pada pasangan.
Mengontrol Diri Itu Wajib, Kalian Tahu Kapan Harus Bersikeras Menantang dan Kapan Harus Diam
Pertengkaran yang terjadi selama pacaran, bisa dipakai jadi ajang pembelajaran untuk kehidupan setelah menikah. Kalian pasti akan bertentangan, tapi di lain hal juga sering sepaham. Kamu perlu untuk menentukan sikap dan tindakan dalam hal menghadapi si dia.
Pastikan diri mampu menselaraskan keinginan, dan bisa saling mengerti setiap kali ada pertentangan dalam hubungan. Kalau kemapuan ini sudah kamu miliki, menikah tak selalu jadi sesuatu yang sulit lagi.
Dan Kamu Yakin Dia Adalah Sumber Bahagia yang Terus Mengubah Hidup Lebih Baik dari Sebelumnya
Sudah merasa mantap dalam hal menemukan dia yang menjadi sumber bahagia. Kamu percaya bersama dia, ada bahagia lain yang terus selalu ada. Ia jadi tempat berbagi, menemani semua langkahmu setiap hari. Dengannya kamu tak lagi merasa sepi, karena bagimu ia adalah mentari yang selalu memberi terang dan kehangatan di setiap kesusahan yang kamu rasakan.
Menikah memang bukanlah keputusan remeh, kamu perlu mempersiapkan banyak hal untuk bisa melenggang ke pelaminan. Tapi lebih daripada itu, selain kesiapan mental dan finansial. Beberapa hal yang sedari tadi sudah dijelaskan, bisa jadi alasan mengapa akhirnya kamu mantap untuk memutuskan menikah muda.