Apa lagi yang akan dipertahankan? Barangkali jadi satu pertanyaan yang akhir-akhir ini memenuhi pikiranmu. Tapi untuk segera pergi meninggalkan pasanganmu juga terasa bukan pilihan yang tepat. Akhirnya ragu-ragu, belakangan jadi tetap bersama.
Cuma tetap saja terasa ada yang salah. Tapi lagi-lagi kamu tak menemukan alasan yang terbaik untuk bisa pergi. Tapi sesungguhnya yang kamu butuhkan bukanlah alasan untuk pergi. Kamu hanya butuh alasan untuk tidak tetap tinggal.
Frekuensi Hubungan Kerap Jadi Bahan Pertimbangan, Disini Kebijakanmu Memang Benar-benar Diuji
Iya, iya saya paham. Kalimat yang tadinya “kita jalani dulu aja ya” mungkin sudah berubah menjadi “tetap bertahan ya”. Hati dan pikiran jadi dua hal yang kadang tak sejalan. Hari ini kita bisa saja saling cinta dan tak mau berpisah, tapi esok tentu masih akan jadi rahasia.
Kebersamaan yang sudah lama untuk berbagai macam cerita, kadang jadi sesuatu yang enggan untuk ditinggalkan. Bahkan walau sudah tak cinta, sebagian orang masih akan memilih untuk bersama. Dengan alasan sudah lama bersama.
Dan jika hal tersebut kembali kau dan dia alami, itu bukan sesuatu yang baru lagi. Lupakan dulu, seberapa lama kau dan dia saling cinta. Ini masalah kelanjutan hubungan yang kau punya. Jika ternyata sudah tak ada gambarannya, bertahan tentu bukanlah solusinya.
Kamu Bisa Saja Punya Alasan Agar Tetap Bertahan, Tapi Apakah Dia Juga?
Ini jadi yg skrenario usang di beberapa kasus percintaan. Saat si lelaki masih cinta, diseberang sana si perempuan sudah tak lagi punya rasa dan begitu sebaliknya. Jangan fokus pada dirimu saja, atau berpikir cintamu akan mengalirkan energi yang sama untuk dia. Biar bagaimanapun kamu juga kamu tentu harus realistis juga. Memilah-milah segalanya bukan hanya dari satu sudut pandang saja.
Dan tak ada salahnya, jika kamu akan coba bertanya perihal rasa yang sekarang ia punya. Tanpa harus merasa ini adalah sebuah kesalahan, justru hal inilah yang memang harus kamu lakukan. Sebab cinta dan rasa ada frekuensinya, jika ternyata kalian berdua sudah tak mampu untuk tetap menghidupkannya. Itu tandanya kekuatannya sudah tiada lagi dihati kalian berdua.
Dan Coba Pastikan Dulu Barangkali Kamu Hanya Takut Untuk Memulai Cerita yang Baru
Ini jadi dilema yang kerap melanda pasangan yang memang sudah saling cinta sejak lama. Bertahun-tahun hidup berdampingan dengannya, dan hebatnya bagimu ia telah menjadi bagian dari nafas yang tak boleh dipisahkan.
Terlalu terbiasa bersama membuatmu menutup mata atas hal-hal objektif yang seharusnya dipakai. Hingga pada beberapa ketidakcocokan yang kerap kamu lupakan, hanya karena takut kehilangan.
Dihadapannya kamu bisa saja bilang tak ingin berpisah karena sudah sayang dan cinta. Namun hal lain yang menjadi alasan bertahan meski tahu tak ada harapan, jadi rahasia hanya ditahu oleh hatimu.
Status Kau Jadikan Alasan Padahal Cintanya Sudah Hilang
Kita mungkin sudah ingin serius, namun sialnya dia masih ingin menikmati semuanya dengan caranya sendiri. Hal ini jadi sesuatu yang tak bisa kita pungkiri. Meski seringnya ada hal yang lebih berarti. Apalagi kalau bukan perihal status hubungan yang takut terganti.
Entah karena dorongan dari mana, sebagian besar dari kita sering kali merasa takut akan kesendirian. Tidak ingin dicap tak laku hingga menghindari diri dari ejekan lain dari beberapa orang. Harusnya bukanlah sesuatu yang kita jadikan alasan. Apalagi jika ternyata pihak yang mencinta hanyalah diri sendiri saja.
Meski Tak Mudah Bukan Berarti Kau Tak Bisa Melakukannya,Sebab Kau Hanya Butuh Melangkah
Seolah berdiri dibawah payung bernama ketakutan, kita tak berani untuk menyuarakan keinginan. Sekalipun itu untuk menyudahi sebuah hubungan yang sudah tak lagi sejalan. Semua orang tentu tahu, ini memang bukanlah jalan yang mudah. Pergi dan berjalan untuk menanggalkan semua rasa, sama saja dengan menyakiti hati. Sebab cerita yang selama ini dipercaya akan bahagia, ternyata justru berakhir dengan sia-sia.
Cobalah yakinkan hatimu dulu, pikirkan kembali semua keputusan yang akan kau jadikan jalan keluar dari masalahmu. Sebab terus menerus berdiri di tempat yang memang salah. Hanya akan menempatkanmu pada segudang masalah yang tiada habisnya.
Cintamu Bisa Saja Sudah Benar, Namun Orang yang Menerimanya Juga Patut Dipertanyakan
Perihal cinta yang katamu jadi bukti dari ketulusan, tentu tak patut untuk dipersalahkan. Rasa itu memang jadi bukti, bahwa bagaimana dulu kita pernah tersipu malu setiap kali bertemu. Tak perlu menghakimi dirimu, dan bertindak jadi manusia paling nelangsa sedunia.
Karena tak hanya kamu saja, toh banyak manusia yang juga bernasip sama. Punya cinta yang tulus namun tak tersalurkan baik oleh dia yang dicinta.
Dan untuk yang kesekian kalinya lagi, tak ada salahnya jika kamu pastikan lagi. Siapa dirinya yang katamu adalah penerima cinta yang kamu miliki. Dari sini kamu mungkin akan menemukan jawabannya, dia kah orangnya atau tidak?
Berjalanlah, Keputusanmu Untuk Pergi Sudah Benar
Karena tak ada sesuatu yang akan dijadikan alasan untuk tetap tinggal. Sebab hal-hal yang kalian yakini sudah tak sama serupa. Sebab ketika kamu akan berkata “ya” dirinya mungkin tak membalas dengan jawaban yang senada.
Cintamu tak akan cukup untuk dijadikan pondasi untuk gambaran hubungan ke depan. Ada perkara lain yang juga perlu untuk dipikirkan.
Biarlah hatimu akan sakit sementara, sebab memutuskan pergi dari dia yang kemarin kau cinta. Setidaknya ini jauh lebih baik daripada terus menerus bertahan pada hubungan yang salah. Dan tak hanya menyelamatkan hubunganmu saja, ini juga akan menghindari dia dari rasa bersalah.

Leave a Reply

Untukmu yang tinggal di kawasan Jabodetabek, mungkin agak suntuk kalau menghabiskan waktu liburan atau akhir pekan hanya di sekitaran tempat tinggalmu. Ingin rasanya pergi sejenak ke luar kota demi menghilangkan kepenatan setelah lima hari dalam seminggu suntuk bekerja di Ibukota. Kota terdekat yang biasanya jadi tujuan warga Jabodetabek untuk berlibur ya salah satunya Bandung.
Berjarak sekitar 150 km dari Jakarta, Bandung menawarkan suasana yang kontras nan asri dibanding Jakarta. Meski tak dipungkiri, kemacetan kini juga mendera kota tersebut—terutama saat hari libur, tapi tak menyurutkan minat wisatawan untuk berkunjung ke Bandung. Akhir pekan biasanya dipilih, terutama bila ada tanggal merah di hari Jumat, Bandung akan tumpah ruah oleh wisatawan asal Jabodetabek. Menariknya, kini kita tak lagi dipersulit untuk akses ke Bandung. Kamu sendiri, bagaimana? Kalau diminta memilih, kamu akan ke Bandung naik apa?
Naik KRL Disambung Kereta Ekonomi. Meski Memakan Waktu, Setidaknya Tak Memakan Banyak Biaya Perjalanan
Tahukah kamu kalau ongkos ke Bandung bisa bermodalkan kurang dari Rp 30 ribu? Untukmu yang terbiasa naik KRL, barangkali perlu mencoba. Karena ternyata pergi ke Bandung bisa dengan sambung-menyambung KRL sehingga tak memakan ongkos yang cukup banyak. Caranya, dari stasiun asalmu, kamu naik KRL hingga Stasiun Manggarai.
Dari stasiun Manggarai yang adalah stasiun transit, sambung lagi dengan menaiki KRL dengan tujuan akhir Stasiun Cikarang. Selanjutnya, dari Stasiun Cikarang kamu beralih ke kereta ekonomi Walahar jurusan Purwakarta dengan harga tiket Rp 6 ribu. Baru dari Purwakarta, kamu kembali naik kereta ekonomi Cibatuan menuju Bandung hanya dengan tarif Rp 8 ribu. Coba hitung, ongkos perjalananmu dari Jakarta menuju Bandung tak sampai Rp 30ribu. Hemat bukan?
Beli Tiket Bus Travel Agar Tak Lelah dan Bisa Tidur Sepanjang Perjalanan
Kalau tak ingin lelah selama perjalanan ke Bandung, kamu bisa memilih untuk naik bus travel. Apalagi varian bus travel kian beragam dan semakin menawarkan kenyamanan sepanjang perjalanan. Alih-alih lelah, kamu justru bisa tertidur lelap selama perjalanan.
Keberadaan jalan tol Cipularang pun mempercepat perjalananmu dari Jakarta ke Bandung. Di luar adanya situasi waktu tempuh hingga ke pintu tol daerah Bandung bisa dipersingkat hanya 3 jam saja. Nantinya sampai tujuan, kamu cukup check in di penginapan dan melanjutkan agenda jalan-jalanmu. Efisien dan menyenangkan, bukan?
Naik Kereta Argo Parahyangan Demi Efisiensi Waktu
Kereta Argo Parahyangan sudah jadi primadona bila ingin bepergian dari Jakarta ke Bandung. Harga tiket dibawah Rp 100 ribu terbilang cukup terjangkau lantaran fasilitasnya juga mumpuni selama penumpang berada di dalam gerbong kereta. Belilah tiket dari jauh-jauh hari. Karena walaupun hanya bepergian ke Bandung, tiket kereta yang satu ini cukup banyak peminatnya.
Kereta ini memulai rutenya dari Stasiun Gambir dan berakhir di stasiun tujuan, Stasiun Bandung. Hal menarik lainnya kalau kamu memilih naik kereta Argo Parahyangan yaitu pemandangan selama di perjalanan. Rute kereta yang satu ini akan melewati jalur yang cukup ekstrem namun tetap aman. Sebagian dari penumpang mengaku penasaran dan memilih naik kereta ini lantaran ingin menikmati sensasinya berkereta lewat jalur yang ekstrem.
Kalau Pergi Sekeluarga Mungkin Memang Lebih Baik Menyewa Mobil Pribadi
Sementara untukmu yang mungkin memang berencana pergi ke Bandung bersama keluarga besar, memang lebih baik berkendara dengan mobil pribadi. Meski tak senyaman naik travel, yang terpenting kamu tiba di tujuan dengan selamat, bukan? Lagi pula, selama perjalanan, kamu dan anggota keluargamu bisa menghabiskan waktu dengan bercengkrama. Kalau sepanjang hari kerja kamu sukar sekali menemukan momen semacam ini, maka biarlah perjalanan ke Bandung jadi kenangan yang menarik untuk keluargamu.
Tapi Kalau Pergi Bareng Teman Sepermainan, Sangat Disarankan untuk Touring Demi Menambah Pengalaman
Touring ke Bandung? Pasti seru! Apalagi kalau hal ini sudah masuk agendamu bersama kawan-kawan sejak jauh-jauh hari. Kapan lagi kamu bisa berkendara sembari membuat momen agar diingat sampai hari tua? Soal persiapan, H-sebulan sebisa mungkin kamu berdiskusi dengan teman-temanmu agar rencana touring bisa dieksekusi. Terpenting, keselamatan dan keamanan saat berkendara yang pasti harus jadi dua hal utama. Meski mungkin kamu terbiasa touring dengan jarak melebihi Jakarta-Bandung, ingatlah mungkin touring kali ini akan memberikan pengalaman berbeda. Tetap buatlah perjalanan kali ini jadi mengesankan.
Soal kendaraan, kamu bisa mempercayakan kuda besi dari Suzuki yaitu Suzuki GSX-S150. Kamu jangan khawatir, tak hanya nyaman dipakai berkendara sehari-hari, motor ini pun tetap menunjukkan performa yang mumpuni untuk durasi perjalanan jauh.
Untuk urusan dapur pacu GSX-S150 ini disematkan mesin berkapasitas 150 cc DOHC yang sama dengan saudaranya tipe R. Berbekal mesin overbore, DOHC (Double Over Head Camshaft) dengan kapasitas 150cc dan berkompresi 11,5 : 1 yang sudah dilengkapi teknologi fuel injection yang canggih untuk pembakaran maksimal, GSX-S150 menghasilkan tenaga sebesar 14,1 kw/10.500 rpm dan torsi sebesar 14 nm/9.000 rpm yang tersalurkan dengan kuat melalui transmisi 6 percepatan.
Tipe GSX-S150 ini memang bergaya street fighter yang juga mengadopsi tampilan touring yang cocok untuk perjalanan jauh. Karena itu posisi berkendaranya tak terlalu menunduk macam di tipe R. Handle barnya dibuat lebar dengan posisi yang berada tinggi di atas tangki dan tempat duduk. Tentunya gaya berkendara ini dimaksudkan agar pengemudi tak lekas lelah dalam perjalanan jauh.
Manajemen mesin GSX-S150 ini dilengkapi dengan 6 sensor untuk efisiensi kerja untuk membuat konsumsi bahan bakar lebih ekonomis. Sistem pengapiannya disebut closed loop, dengan adanya oksigen sensor pada pembuangan yang bisa dibilang jarang diterapkan pada motor sekelasnya. Ini juga termasuk penerapan throttle body diameter 32mm dan injektor 10 lubang produk Mitsubishi agar pengabutan campuran bahan bakar lebih atomized. Sebagai bocoroan, teknologi ini serupa yang ada pada GSX-R 1000 loh.
Serunya performa tinggi ini diimbangi dengan radiator yang besar. Dengan ukuran pendingin air yang besar ini, diharapkan suhu mesin akan tetap optimal meski dipacu dengan tenaga maksimal. Dan pastinya akan tetap nyaman jika dipakai dalam durasi perjalanan jauh atau untuk dipakai harian.
Konsisten dengan konsep ini, tangki dibuat aerodinamis dengan bentuk melengkung. Kapasitasnya yang mencapai 11 liter, dipastikan cukup untuk mencapai jarak tempuh jauh. Meski aerodinamis justru penampilan GSX-S150 ini terlihat cukup gagah. Dijamin perjalan touring ke Bandung akan jadi momen tak terlupakan.