Hidup bahagia dengan orang yang kamu cintai adalah sebagian besar gambaran yang tersirat ketika seseorang memikirkan tentang sebuah pernikahan. Hidup dalam satu atap, berbagi kasih sayang dari waktu ke waktu. Dipenuhi dengan tawa dan canda serta bahagia menjadi bayangan yang indah dalam pernikahan. Namun bukankah roda kehidupan berputar? Kebahagian dan kesedihan pun akan selalu beriringan.
Semua orang bisa menghadapi rasa bahagianya namun apa yang akan dilakukan jika menghadapi rasa sedih? Begitu juga dengan pernikahan, tak hanya bahagia yang datang, rasa sedih juga siap menghampirimu kapan saja. Lalu apakah ketika sedih itu datang kamu sudah siap menghadapinya dengan partner yang kamu pilih saat ini? Bisakah kamu dan pasangan tetap bersama untuk menghadapinya?
Saat Keuangan Membuat Hubungan Rumah Tangga Yang Kamu Jalani Menjadi Tidak Tenang, Yakinkah Bisa Berjuang Bersama?
Uang memang bukan segalanya, tetapi tetap saja kamu akan butuh uang. Dalam mengarungi bahtera rumah tangga, salah satu hal yang terberat yang adalah saat keuangan sedang tidak stabil. Entah usaha yang sedang dijalani tidak berjalan dengan baik, musibah yang terjadi sehingga mengharuskan keluar uang banyak atau suami yang menjadi satu-satunya pencari nafkah dipecat dari pekerjaannya.
Hal-hal yang tidak pernah diduga sebelumnya bisa saja menjadi penyebab keuangan menjadi tidak stabil. Ketidakstabilan ekonmi dalam keluarga bisa menjadi pemicu rumah tangga menjadi hancur. Jadi bagi kamu yang ingin melangsungkan pernikahan, kamu dan pasangan harus mendiskusikan jika kemungkinan ini terjadi. Berkomitmenlah untuk tetap yakin satu sama lain untuk bisa bertahan dan menguatkan satu sama lain seburuk apapun kondisinya. Agar bahtera pernikahan kalian tak karam dihempas badai.
Kehadiran Buah Hati Selalu Dinanti, Namun Apa Yang Akan Terjadi Bila Yang Diharapkan Tak Kunjung Datang!
Menikah bukan hanya tentang menghabiskan sisa usia bersama orang dia cintai, tapi juga untuk meneruskan garis keturunan. Buah cinta dari kasih sayang kamu dan pasangan, orang tua pun juga mengharapkan kehadiran buah hati kalian sebagai penerus darah. Namun jika ternyata Tuhan belum mengijinkan buah hati hadir diantara kalian, apakah masih bisa bertahan? Apalagi saat usia pernikahan telah berlangsung lama.
Perasaan hampa bisa saja muncul saat buah hati tak kunjung datang. Hal ini bisa memicu pertengkaran. Jika nanti hal ini terjadi pada rumah tangga yang akan kamu bina, berbicara dari hati ke hati adalah hal yang sangat penting dilakukan. Bila hal itu harus terjadi mulailah mengingat kembali apa yang membuat kalian jatuh cinta satu sama lain. Teruslah berusaha dan berdoa, karena keajaiban itu nyata ketika Tuhan sudah berkehendak. Saling menguatkan hati dan berusaha mencari solusi jauh lebih baik dibandingkan saling menyalahkan.
Saat Godaan Orang Ketiga Datang, Apa Masih Akan Terus Melanjutkan Hubungan?
Saat menikah bukan berarti godaan orang lain yang hadir dalam kehidupan kamu dan pasangan akan berhenti. Godaan itu bisa saja semakin besar justru saat kamu sudah menikah, menguji kesetiaan dan kesabaran akan kekurangan pasangan yang baru saja kamu sadari ketika sudah menikahinya.
Tentu hal itu akan berdampak besar pada hubungan kalian sebagai pasangan suami istri dan akan sangat sulit diperbaiki. Karena pondasi terkuat sebuah hubungan selain hubungan adalah rasa percaya. Jika itu sudah dirusak, maka akan sulit diperbaiki. Bila pada suatu hari orang ketiga itu sungguh-sungguh datang yang harus dilakukan hanya menenangkan diri dan berkomunikasi dengan baik. Jangan mengambil keputusan ketika sedang marah.
Menikah Bukan Hanya Menyatukan Dua Manusia Namun Juga Dua keluarga. Tapi Kalau Keluarga Terlalu Ikut Campur Dalam Rumah Tanggamu Bagaimana?
Saat menikah kamu tidak hanya akan hidup dengan pasanganmu saja. Tetapi ada dua keluarga yang menyatu karena pernikahan kalian. Pada saat itu, dua kebiasaan dari keluarga yang berbeda akan mulai berbaur. Namun untuk bisa menyatu, akan ada beberapa perdebatan karena idealisme masing-masing keluarga. Kamu pun dituntut untuk mengikuti kebiasaan tersebut. Sepertinya terlihat remeh, namun pada kenyataannya tidak semudah itu.
Mertua atau saudara ipar bisa saja mencampuri hubungan rumah tanggamu bersama pasangan. Kamu pun akan sulit menentukan sikap, karena merasa ini adalah keluargamu dan orang lain tidak berhak mencampuri urusanmu. Tapi kamu juga tidak mungkin menolak secara terang-terangan karena takut ada pihak yang tersinggung hingga memancing pertengkaran. Hal terbaik yang bisa kamu lakukan saat itu adalah tetap mendengarkan dan mengabaikan yang menurutmu tidak perlu dilakukan. Kamu bisa ambil pelajaran yang baik untuk kebahagiaan kamu dan pasangan dimasa depan dari mereka yang telah banyak makan asam garam kehidupan pernikahan.

Leave a Reply

Untukmu yang tinggal di kawasan Jabodetabek, mungkin agak suntuk kalau menghabiskan waktu liburan atau akhir pekan hanya di sekitaran tempat tinggalmu. Ingin rasanya pergi sejenak ke luar kota demi menghilangkan kepenatan setelah lima hari dalam seminggu suntuk bekerja di Ibukota. Kota terdekat yang biasanya jadi tujuan warga Jabodetabek untuk berlibur ya salah satunya Bandung.
Berjarak sekitar 150 km dari Jakarta, Bandung menawarkan suasana yang kontras nan asri dibanding Jakarta. Meski tak dipungkiri, kemacetan kini juga mendera kota tersebut—terutama saat hari libur, tapi tak menyurutkan minat wisatawan untuk berkunjung ke Bandung. Akhir pekan biasanya dipilih, terutama bila ada tanggal merah di hari Jumat, Bandung akan tumpah ruah oleh wisatawan asal Jabodetabek. Menariknya, kini kita tak lagi dipersulit untuk akses ke Bandung. Kamu sendiri, bagaimana? Kalau diminta memilih, kamu akan ke Bandung naik apa?
Naik KRL Disambung Kereta Ekonomi. Meski Memakan Waktu, Setidaknya Tak Memakan Banyak Biaya Perjalanan
Tahukah kamu kalau ongkos ke Bandung bisa bermodalkan kurang dari Rp 30 ribu? Untukmu yang terbiasa naik KRL, barangkali perlu mencoba. Karena ternyata pergi ke Bandung bisa dengan sambung-menyambung KRL sehingga tak memakan ongkos yang cukup banyak. Caranya, dari stasiun asalmu, kamu naik KRL hingga Stasiun Manggarai.
Dari stasiun Manggarai yang adalah stasiun transit, sambung lagi dengan menaiki KRL dengan tujuan akhir Stasiun Cikarang. Selanjutnya, dari Stasiun Cikarang kamu beralih ke kereta ekonomi Walahar jurusan Purwakarta dengan harga tiket Rp 6 ribu. Baru dari Purwakarta, kamu kembali naik kereta ekonomi Cibatuan menuju Bandung hanya dengan tarif Rp 8 ribu. Coba hitung, ongkos perjalananmu dari Jakarta menuju Bandung tak sampai Rp 30ribu. Hemat bukan?
Beli Tiket Bus Travel Agar Tak Lelah dan Bisa Tidur Sepanjang Perjalanan
Kalau tak ingin lelah selama perjalanan ke Bandung, kamu bisa memilih untuk naik bus travel. Apalagi varian bus travel kian beragam dan semakin menawarkan kenyamanan sepanjang perjalanan. Alih-alih lelah, kamu justru bisa tertidur lelap selama perjalanan.
Keberadaan jalan tol Cipularang pun mempercepat perjalananmu dari Jakarta ke Bandung. Di luar adanya situasi waktu tempuh hingga ke pintu tol daerah Bandung bisa dipersingkat hanya 3 jam saja. Nantinya sampai tujuan, kamu cukup check in di penginapan dan melanjutkan agenda jalan-jalanmu. Efisien dan menyenangkan, bukan?
Naik Kereta Argo Parahyangan Demi Efisiensi Waktu
Kereta Argo Parahyangan sudah jadi primadona bila ingin bepergian dari Jakarta ke Bandung. Harga tiket dibawah Rp 100 ribu terbilang cukup terjangkau lantaran fasilitasnya juga mumpuni selama penumpang berada di dalam gerbong kereta. Belilah tiket dari jauh-jauh hari. Karena walaupun hanya bepergian ke Bandung, tiket kereta yang satu ini cukup banyak peminatnya.
Kereta ini memulai rutenya dari Stasiun Gambir dan berakhir di stasiun tujuan, Stasiun Bandung. Hal menarik lainnya kalau kamu memilih naik kereta Argo Parahyangan yaitu pemandangan selama di perjalanan. Rute kereta yang satu ini akan melewati jalur yang cukup ekstrem namun tetap aman. Sebagian dari penumpang mengaku penasaran dan memilih naik kereta ini lantaran ingin menikmati sensasinya berkereta lewat jalur yang ekstrem.
Kalau Pergi Sekeluarga Mungkin Memang Lebih Baik Menyewa Mobil Pribadi
Sementara untukmu yang mungkin memang berencana pergi ke Bandung bersama keluarga besar, memang lebih baik berkendara dengan mobil pribadi. Meski tak senyaman naik travel, yang terpenting kamu tiba di tujuan dengan selamat, bukan? Lagi pula, selama perjalanan, kamu dan anggota keluargamu bisa menghabiskan waktu dengan bercengkrama. Kalau sepanjang hari kerja kamu sukar sekali menemukan momen semacam ini, maka biarlah perjalanan ke Bandung jadi kenangan yang menarik untuk keluargamu.
Tapi Kalau Pergi Bareng Teman Sepermainan, Sangat Disarankan untuk Touring Demi Menambah Pengalaman
Touring ke Bandung? Pasti seru! Apalagi kalau hal ini sudah masuk agendamu bersama kawan-kawan sejak jauh-jauh hari. Kapan lagi kamu bisa berkendara sembari membuat momen agar diingat sampai hari tua? Soal persiapan, H-sebulan sebisa mungkin kamu berdiskusi dengan teman-temanmu agar rencana touring bisa dieksekusi. Terpenting, keselamatan dan keamanan saat berkendara yang pasti harus jadi dua hal utama. Meski mungkin kamu terbiasa touring dengan jarak melebihi Jakarta-Bandung, ingatlah mungkin touring kali ini akan memberikan pengalaman berbeda. Tetap buatlah perjalanan kali ini jadi mengesankan.
Soal kendaraan, kamu bisa mempercayakan kuda besi dari Suzuki yaitu Suzuki GSX-S150. Kamu jangan khawatir, tak hanya nyaman dipakai berkendara sehari-hari, motor ini pun tetap menunjukkan performa yang mumpuni untuk durasi perjalanan jauh.
Untuk urusan dapur pacu GSX-S150 ini disematkan mesin berkapasitas 150 cc DOHC yang sama dengan saudaranya tipe R. Berbekal mesin overbore, DOHC (Double Over Head Camshaft) dengan kapasitas 150cc dan berkompresi 11,5 : 1 yang sudah dilengkapi teknologi fuel injection yang canggih untuk pembakaran maksimal, GSX-S150 menghasilkan tenaga sebesar 14,1 kw/10.500 rpm dan torsi sebesar 14 nm/9.000 rpm yang tersalurkan dengan kuat melalui transmisi 6 percepatan.
Tipe GSX-S150 ini memang bergaya street fighter yang juga mengadopsi tampilan touring yang cocok untuk perjalanan jauh. Karena itu posisi berkendaranya tak terlalu menunduk macam di tipe R. Handle barnya dibuat lebar dengan posisi yang berada tinggi di atas tangki dan tempat duduk. Tentunya gaya berkendara ini dimaksudkan agar pengemudi tak lekas lelah dalam perjalanan jauh.
Manajemen mesin GSX-S150 ini dilengkapi dengan 6 sensor untuk efisiensi kerja untuk membuat konsumsi bahan bakar lebih ekonomis. Sistem pengapiannya disebut closed loop, dengan adanya oksigen sensor pada pembuangan yang bisa dibilang jarang diterapkan pada motor sekelasnya. Ini juga termasuk penerapan throttle body diameter 32mm dan injektor 10 lubang produk Mitsubishi agar pengabutan campuran bahan bakar lebih atomized. Sebagai bocoroan, teknologi ini serupa yang ada pada GSX-R 1000 loh.
Serunya performa tinggi ini diimbangi dengan radiator yang besar. Dengan ukuran pendingin air yang besar ini, diharapkan suhu mesin akan tetap optimal meski dipacu dengan tenaga maksimal. Dan pastinya akan tetap nyaman jika dipakai dalam durasi perjalanan jauh atau untuk dipakai harian.
Konsisten dengan konsep ini, tangki dibuat aerodinamis dengan bentuk melengkung. Kapasitasnya yang mencapai 11 liter, dipastikan cukup untuk mencapai jarak tempuh jauh. Meski aerodinamis justru penampilan GSX-S150 ini terlihat cukup gagah. Dijamin perjalan touring ke Bandung akan jadi momen tak terlupakan.