Lulus kuliah sudah, bekerja sudah, usia matang sudah, tapi belum juga menikah. Cewek usia 25-an yang masih saja betah sendiri, tentu akan banyak direcoki dengan pertanyaan kapan masa lajangmu akan akhiri?
Belum lagi, perihal teman sebaya yang memang sudah lebih dulu menikah. Atau jangan-jangan sudah banyak yang menggendong buah hatinya.
Kamu yang masih sendiri dan tak mau ambil pusing dengan pernikahan yang tak kunjung kamu jalani pasti merasakan beberapa hal ini.
Saat Timeline Medsos Teman Penuh dengan Foto Keluarga dan Kelucuan Anaknya, Buatlah Timeline-mu dengan Foto Liburan dan Kulineran Walau Sendirian
Dulu saat kamu masih mengenyam pendidikan, foto yang sering terliaht di timeline temanmu adalah foto kebersamaan bersama teman-teman, curhatan tugas kuliah yang gak karuan, dosen yang killernya nggak ketulungan dan masih banyak lagi hal yang lekat kaitannya dengan bangku perkuliahan.
Namun kini, timeline mereka sudah penuh dengan foto keluarga dan kelucuan buah hati mereka. Sedangkan kamu, kamu masih saja memenuhi timeline medsosmu dengan foto liburan dan kulineran saja. Ya, tak apa. Toh sama-sama bahagia.
Banyak Orang yang Berusaha Mencarikanmu Pasangan, Padahal Kamu Masih Enjoy Aja Meski Sendirian
Karena kesendirianmu yang sudah terlalu lama, tak jarang banyak sanak keluargamu yag berusaha mengenalkanmu dengan seseorang. Ya tujuannya sih siapa tau cocok dan bisa segera diresmikan di pelaminan.
Bukan tak menghargai perbuatan mereka, hanya saja kadang-kadang kamu justru bingung mengapa mereka yang resah. Padahal kamu sendiri masih, tenang-tenang saja.
Banyak Orang Menyayangkan Kisah Cintamu yang Putus di Tengah Jalan, Mereka Berpikir Bukan Saatnya Cinta Kamu Jadikan Permainan
Banyak orang yang melihatmu dengan pandangan yang cukup tak mengenakkan. Bagimu, putus cinta mungkin hal yang biasa saja. Namun bagi mereka, kamu sudah bukan saatnya menjadikan cinta sebagai ajang bermain. Selayaknya kamu sudah menjalin hubungan dengan tujuan yang pasti, yaitu pernikahan.
Walau faktanya, mungkin mereka tak tahu apa yang juga telah kamu jadikan pertimbangan. Putus sekarang, sungguh tak apa. Daripada sengsara kemudian, itu bisa bahaya.
Kamu Mulai Sulit Mencari Teman Nongkrong Seumuran, Mereka Sudah Sibuk Mengurus Keluarga Masing-Masing
Kamu akan sulit mengajak temanmu untuk sekedar nongkrong bareng di café pinggir jalan. Mereka sudah sibuk dengan keluarganya masing-masing. Pun untuk keluar, mereka harus mendapat ijin dari sang suami. Mereka sudah bukan wanita bebas sepertimu saat ini.
Walau begitu, bukan berarti kita akan kehilangan waktu bersama dengan teman. Sebab suatu waktu tentu akan ada masa dimana kita bisa berkumpul lagi. Meski tak akan sesering dulu.
Pertanyaan “Kapan Nikah” Sudah Bosan Kamu Dengar
Dengan usiamu yang sudah matang dan hidupmu yang masih tanpa pasangan membuatmu bosan mendengar pertanyaan yang sama. pertanyaan “kapan nikah” menjadi hal yang awalnya menjadi momok menakutkan sampai hal yang tak penting untuk dipikirkan.
Meski Kamu Kesepian, Kamu Tak Pernah Berpikiran Bahwa Pernikahan Adalah Satu-satunya Jawaban
Tak dapat dipungkiri bahwa kesendirianmu terkadang membuatmu merasa sepi. Namun kamu tak pernah berpikir bahwa hal satu-satunya yang dapat menghilangkan kesepianmu adalah dengan menikah. Kamu masih sering menghabiskan waktumu untuk liburan saat kamu merasa sepi dan bosan dengan kehidupan yang kamu jalani.
Pun Kondangan Adalah Satu Hal yang Membuatmu Malas, Pertanyaan yang Sama pun Sering Kamu Dengar
Bukan kamu tak ingin ikut bahagia saat temanmu menemukan tambatan hatinya. Namun tak dapat dipungkiri, pertanyaan yang datang saat kamu datang ke kondangan memang sudah membuatmu bosan. “Kapan nyusul?” “Mana pasangannya?” hal itu sudah menjadi pertanyaan yang khatam kau dengarkan.
Kamu Masih Saja Sibuk dengan Info Beasiswa Disaat Temanmu Sibuk Mencari Info Parenting di Media Sosial
Meski kamu pun menginginkan sebuah pernikahan. Tapi tetap saja pendidikan yang lebih kamu utamakan. Saat temanmu sibuk mencari info tentang parenting, akmu malah sibuk mencari info beasiswa untuk pendidikanmu selanjutnya. Ya, bagimu pendidikan mungkin masih jadi yang utama.

Leave a Reply

Untukmu yang tinggal di kawasan Jabodetabek, mungkin agak suntuk kalau menghabiskan waktu liburan atau akhir pekan hanya di sekitaran tempat tinggalmu. Ingin rasanya pergi sejenak ke luar kota demi menghilangkan kepenatan setelah lima hari dalam seminggu suntuk bekerja di Ibukota. Kota terdekat yang biasanya jadi tujuan warga Jabodetabek untuk berlibur ya salah satunya Bandung.
Berjarak sekitar 150 km dari Jakarta, Bandung menawarkan suasana yang kontras nan asri dibanding Jakarta. Meski tak dipungkiri, kemacetan kini juga mendera kota tersebut—terutama saat hari libur, tapi tak menyurutkan minat wisatawan untuk berkunjung ke Bandung. Akhir pekan biasanya dipilih, terutama bila ada tanggal merah di hari Jumat, Bandung akan tumpah ruah oleh wisatawan asal Jabodetabek. Menariknya, kini kita tak lagi dipersulit untuk akses ke Bandung. Kamu sendiri, bagaimana? Kalau diminta memilih, kamu akan ke Bandung naik apa?
Naik KRL Disambung Kereta Ekonomi. Meski Memakan Waktu, Setidaknya Tak Memakan Banyak Biaya Perjalanan
Tahukah kamu kalau ongkos ke Bandung bisa bermodalkan kurang dari Rp 30 ribu? Untukmu yang terbiasa naik KRL, barangkali perlu mencoba. Karena ternyata pergi ke Bandung bisa dengan sambung-menyambung KRL sehingga tak memakan ongkos yang cukup banyak. Caranya, dari stasiun asalmu, kamu naik KRL hingga Stasiun Manggarai.
Dari stasiun Manggarai yang adalah stasiun transit, sambung lagi dengan menaiki KRL dengan tujuan akhir Stasiun Cikarang. Selanjutnya, dari Stasiun Cikarang kamu beralih ke kereta ekonomi Walahar jurusan Purwakarta dengan harga tiket Rp 6 ribu. Baru dari Purwakarta, kamu kembali naik kereta ekonomi Cibatuan menuju Bandung hanya dengan tarif Rp 8 ribu. Coba hitung, ongkos perjalananmu dari Jakarta menuju Bandung tak sampai Rp 30ribu. Hemat bukan?
Beli Tiket Bus Travel Agar Tak Lelah dan Bisa Tidur Sepanjang Perjalanan
Kalau tak ingin lelah selama perjalanan ke Bandung, kamu bisa memilih untuk naik bus travel. Apalagi varian bus travel kian beragam dan semakin menawarkan kenyamanan sepanjang perjalanan. Alih-alih lelah, kamu justru bisa tertidur lelap selama perjalanan.
Keberadaan jalan tol Cipularang pun mempercepat perjalananmu dari Jakarta ke Bandung. Di luar adanya situasi waktu tempuh hingga ke pintu tol daerah Bandung bisa dipersingkat hanya 3 jam saja. Nantinya sampai tujuan, kamu cukup check in di penginapan dan melanjutkan agenda jalan-jalanmu. Efisien dan menyenangkan, bukan?
Naik Kereta Argo Parahyangan Demi Efisiensi Waktu
Kereta Argo Parahyangan sudah jadi primadona bila ingin bepergian dari Jakarta ke Bandung. Harga tiket dibawah Rp 100 ribu terbilang cukup terjangkau lantaran fasilitasnya juga mumpuni selama penumpang berada di dalam gerbong kereta. Belilah tiket dari jauh-jauh hari. Karena walaupun hanya bepergian ke Bandung, tiket kereta yang satu ini cukup banyak peminatnya.
Kereta ini memulai rutenya dari Stasiun Gambir dan berakhir di stasiun tujuan, Stasiun Bandung. Hal menarik lainnya kalau kamu memilih naik kereta Argo Parahyangan yaitu pemandangan selama di perjalanan. Rute kereta yang satu ini akan melewati jalur yang cukup ekstrem namun tetap aman. Sebagian dari penumpang mengaku penasaran dan memilih naik kereta ini lantaran ingin menikmati sensasinya berkereta lewat jalur yang ekstrem.
Kalau Pergi Sekeluarga Mungkin Memang Lebih Baik Menyewa Mobil Pribadi
Sementara untukmu yang mungkin memang berencana pergi ke Bandung bersama keluarga besar, memang lebih baik berkendara dengan mobil pribadi. Meski tak senyaman naik travel, yang terpenting kamu tiba di tujuan dengan selamat, bukan? Lagi pula, selama perjalanan, kamu dan anggota keluargamu bisa menghabiskan waktu dengan bercengkrama. Kalau sepanjang hari kerja kamu sukar sekali menemukan momen semacam ini, maka biarlah perjalanan ke Bandung jadi kenangan yang menarik untuk keluargamu.
Tapi Kalau Pergi Bareng Teman Sepermainan, Sangat Disarankan untuk Touring Demi Menambah Pengalaman
Touring ke Bandung? Pasti seru! Apalagi kalau hal ini sudah masuk agendamu bersama kawan-kawan sejak jauh-jauh hari. Kapan lagi kamu bisa berkendara sembari membuat momen agar diingat sampai hari tua? Soal persiapan, H-sebulan sebisa mungkin kamu berdiskusi dengan teman-temanmu agar rencana touring bisa dieksekusi. Terpenting, keselamatan dan keamanan saat berkendara yang pasti harus jadi dua hal utama. Meski mungkin kamu terbiasa touring dengan jarak melebihi Jakarta-Bandung, ingatlah mungkin touring kali ini akan memberikan pengalaman berbeda. Tetap buatlah perjalanan kali ini jadi mengesankan.
Soal kendaraan, kamu bisa mempercayakan kuda besi dari Suzuki yaitu Suzuki GSX-S150. Kamu jangan khawatir, tak hanya nyaman dipakai berkendara sehari-hari, motor ini pun tetap menunjukkan performa yang mumpuni untuk durasi perjalanan jauh.
Untuk urusan dapur pacu GSX-S150 ini disematkan mesin berkapasitas 150 cc DOHC yang sama dengan saudaranya tipe R. Berbekal mesin overbore, DOHC (Double Over Head Camshaft) dengan kapasitas 150cc dan berkompresi 11,5 : 1 yang sudah dilengkapi teknologi fuel injection yang canggih untuk pembakaran maksimal, GSX-S150 menghasilkan tenaga sebesar 14,1 kw/10.500 rpm dan torsi sebesar 14 nm/9.000 rpm yang tersalurkan dengan kuat melalui transmisi 6 percepatan.
Tipe GSX-S150 ini memang bergaya street fighter yang juga mengadopsi tampilan touring yang cocok untuk perjalanan jauh. Karena itu posisi berkendaranya tak terlalu menunduk macam di tipe R. Handle barnya dibuat lebar dengan posisi yang berada tinggi di atas tangki dan tempat duduk. Tentunya gaya berkendara ini dimaksudkan agar pengemudi tak lekas lelah dalam perjalanan jauh.
Manajemen mesin GSX-S150 ini dilengkapi dengan 6 sensor untuk efisiensi kerja untuk membuat konsumsi bahan bakar lebih ekonomis. Sistem pengapiannya disebut closed loop, dengan adanya oksigen sensor pada pembuangan yang bisa dibilang jarang diterapkan pada motor sekelasnya. Ini juga termasuk penerapan throttle body diameter 32mm dan injektor 10 lubang produk Mitsubishi agar pengabutan campuran bahan bakar lebih atomized. Sebagai bocoroan, teknologi ini serupa yang ada pada GSX-R 1000 loh.
Serunya performa tinggi ini diimbangi dengan radiator yang besar. Dengan ukuran pendingin air yang besar ini, diharapkan suhu mesin akan tetap optimal meski dipacu dengan tenaga maksimal. Dan pastinya akan tetap nyaman jika dipakai dalam durasi perjalanan jauh atau untuk dipakai harian.
Konsisten dengan konsep ini, tangki dibuat aerodinamis dengan bentuk melengkung. Kapasitasnya yang mencapai 11 liter, dipastikan cukup untuk mencapai jarak tempuh jauh. Meski aerodinamis justru penampilan GSX-S150 ini terlihat cukup gagah. Dijamin perjalan touring ke Bandung akan jadi momen tak terlupakan.